Abstrak. Telepon seluler (gawai) menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Khalayak membutuhkannya sebagai sarana informasi, bersosialisasi atau pengungkapan diri dalam berkomunikasi. Arus pesan komunikasi melalui aplikasi instant messaging WhatsApp meningkat dan menduduki posisi pertama. Informasi yang disebarkan melalui WhatsApp sering menjadi viral. Misalnya peristiwa fenomenal tayangan video mengenai wahana wisata baru bernama Negeri Di Atas Awan, Citorek, Banten pada September 2019. Komunikator dalam tayangan adalah Pemimpin Daerah yang tidak disebutkan namanya namun komunikasi visual dalam video dan narasi yang diunggah berhasil memikat hati penerima pesan dan memviralkannya. Dalam hitungan hari, viral tayangan video lanjutan berisikan antusias masyarakat yang berkunjung. Namun, pengunjung kecewa karena mendapati fakta yang berbeda. Penelitian ini ingin melihat bagaimana kredibilitas komunikator pada destinasi wisata yang viral melalui media sosial. Penelitian menggunakan metode studi dokumen dengan pendekatan kualitatif desktiptif. Temuan menunjukkan, kredibilitas komunikator pada media digital menjadi kekuatan sesuai pernyataan McCorskey ada tiga nilai yaitu keahlian, karakter, dan kedinamisan yang tersajikan melalui komunikasi audio visual. Namun demikian, perlu diperhaikan cermat sehingga tidak menjadi kecewa. Kerelaan publik memviralkan menyebabkan kepanikan, dimana realitas yang tersaji dalam komunikasi visual tidak sesuai harapan yang dilihatnya. Kekuatan penyebaran pesan komunikasi visual melalui media aplikasi sosial hadir seperti dalam the bullet theory, pesannya cepat memiliki daya tarik antusiasme publik. Kata kunci: pesan singkat, komunikasi viral, komunikasi visual, video, media sosial, aplikasi wahatsapp Abstract. Cellular or mobile telephones for Indonesian people become the primary needs now. The audience needs it as a means of information, socializing or self-disclosure in interpersonal and group communication. The mobile phone used is increased.especialy use of WhatsApp (WA) instant messaging application which occupies the first position in Indonesia. Information distributed by WA immediately went viral such as the phenomenal event called Negeri Di Atas Awan, Citorek, Banten. The communicator in this video is the local Governor, but the visual communication and its narrative succeeded in capturing the heart of people were willing to see it. But then the visitors are disappointed to find different facts. This study wants to see how the communicator's credibility in tourist destinations through social media. The research used the document study method with a qualitative descriptive approach. The result is the credibility of communicator on digital media becomes a strength according to McCorskey's statement there are three values, namely expertise, character, and dynamism which are presented through audio-visual communication.The power of spreading visual communication messages through social media applications is present as in the bullet theory, the message quickly has the appeal of public enthusiasm.Keywords: instant messaging, viral communication, visual communication, video, social media, whatsapp aplication.
CITATION STYLE
Purwantoro, T. (2020). Kredibilitas Komunikator pada Destinasi Wisata Melalui Media Sosial (Video Viral Negeri di Atas Awan Citorek, Banten). EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI, 3(2), 157–170. https://doi.org/10.33822/jep.v3i2.1863
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.