Preeklamsia dan eklamsia diperkirakan menjadi penyebab utama kematian ibu dari 14% ibu yang melahirkan per tahun, yang pada saat yang sama juga dikaitkan dengan tingginya angka kematian ibu dan bayi serta angka morbiditas. Merujuk pada data RSUD Muhammad Sani Karimun bahwa 102 bayi lahir dengan persalinan normal, sedangkan 574 persalinan lainnya melalui operasi caesar dan juga 38 persalinan dengan persalinan vakum. Dari total persalinan yang disebutkan, terdapat 121 kasus preeklamsia dan 10 kasus eklamsia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor potensial pemicu terjadinya preeklamsia selama persalinan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey analitik case control. Populasi dalam penelitian ini adalah 218 ibu bersalin di RSUD Muhammad Sani Karimun tanggal Januari sampai Maret 2018 dengan jumlah sampel 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan 37 responden (61,7%) berusia <20 tahun atau> 35 tahun mengalami preeklamsia, 56 responden (93,3%) pernah hamil tunggal, 57 responden (95%) tidak mengalami diabetes, dan 31 responden (51 7%). ) adalah ibu paritas dengan preeklamsia kecil. Dari temuan tersebut disimpulkan bahwa umur dan paritas berhubungan dengan kejadian preeklamsia, sedangkan kehamilan kembar dan diabetes tidak berhubungan dengan kejadian preeklamsia. Terakhir, disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan metode penelitian lain seperti kualitatif dan menambahkan lebih banyak variabel seperti mola hidatidosa atau jarak kebuntingan dalam penelitian selanjutnya.
CITATION STYLE
Yunita, P. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di RSUD Muhammad Sani Karimun. Jurnal Sehat Masada, 15(1), 9–16. https://doi.org/10.38037/jsm.v15i1.155
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.