Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif. Kebijakan tersebut menekankan pada energi altenatif salah satunya adalah biogas. Biogas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti, sampah pasar, restoran, kotoran hewan dan sebagainya. Balikpapan merupakan daerah penghasil sampah restoran dan pasar dalam jumlah yang banyak, sehingga peluang besar untuk memproduksi gas dengan volume yang besar dapat terealisasi. Biogas yang dihasilkan dari sampah organik adalah gas yang mudah terbakar. Gas ini dihasilkan dari fermentasi bahan – bahan organik oleh bakteri anaerob. Penelitian dilakukan dua tahap pelaksanaan, tahap pertama pembuatan alat digester dengan menggunakan tabung gas 12 kg sebagai reaktor. Output reaktor dihubungkan dengan manometer bentuk U sebagai pengukur tekanan dan volume gas. Biogas tertinggi yang dihasilkan oleh sampah pasar dan restoran berada pada hari pertama dan kedua berturut-turutdimulai pada hari pertama dengan 0 ml berangsur-anasu naik secara beraturan menuju hari kedua dan seterusnya 496,83, 817,35, 861,94, 869,40, 896,64, 930,04, 974,44, 1034,52, 1100,93, 1153,55 ml. setelah campuran sampah masuk kedalam reaktor. Hal ini dapat terjadi karena sampah pasar dan restoran yang dimasukkan sudah terbentuk gas sebelum masuk ke reaktor. Mendekati hari ketiga dan maksimal, gas sudah sedikit terbentuk. Hal ini bisa disebabkan karena kandungan-kandungan bahan organik di dalam sampah yang terurai menjadi gas sudah mulai habis.
CITATION STYLE
Yuniarti, Y., Sulaiman, B., & Ichtiarizak, A. (2020). PENGOLAHAN SAMPAH PASAR DAN RESTORAN DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR BATCH. PETROGAS: Journal of Energy and Technology, 2(1), 16–27. https://doi.org/10.58267/petrogas.v2i1.29
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.