Dalam dua dekade terakhir, keterikatan kerja menjadi perhatian bagi dunia industri. Keterikatan kerja merupakan suatu keadaan pikiran yang positif terkait pekerjaan yang dicirikan dengan vigor, dedication, dan absorption. Keterikatan kerja pada penelitian ini dilihat dari sisi psikologi positif, sehingga peneliti tertarik untuk melihat peranan konsep psikologi positif seperti kualitas kehidupan kerja dan grit, yang merupakan konsep baru di Indonesia, terhadap keterikatan kerja. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 219 orang generasi millenial (N=219). Subyek yang bekerja di bank swasta berjumlah 109 orang dan 110 subyek yang bekerja di bank pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu Utrecht Work Engagement Scale (UWES) untuk keterikatan kerja, yang sudah divalidasi di banyak negara di dunia. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini terlihat bahwa kualitas kehidupan kerja dan grit memiliki peranan positif terhadap keterikatan kerja. Kualitas kehidupan kerja memiliki peranan sebesar 29% (R 2 = 0.29, p<0.01) terhadap keterikatan kerja dan grit memiliki peranan sebesar 22% (R 2 = 0.22, p<0.01) terhadap keterikatan kerja.
CITATION STYLE
Tiara, S., & Rostiana, R. (2018). PERAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN GRIT TERHADAP KETERIKATAN KERJA PADA GENERASI MILLENIAL DI INDUSTRI PERBANKAN. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 2(1), 342. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.1631
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.