Penurunan Kasus Hipertensi dengan Diagnosis Komunitas di Wilayah Kerja Puskesmas Cikupa

Abstract

ABSTRACT Hypertension often called a “silent killer” because it may have no symptoms. The number of hypertensions in the world has increased in 2021 and in Indonesia reaches 34.1% in 2018. New cases of hypertension at the Cikupa Health Center increased in September 2022. Due to the extensive Cikupa Health Center`s work area, the village with the highest hypertension cases must be determined. Objective: Knowing the village with the main problem of hypertension in Cikupa Health Center’s work area, find the causes, do interventions and following with the results. Methods: The activities are carried out using a community diagnosis approach. A situation analysis was conducted to determine the problem. Problem identification was carried out using Blum's Paradigm. Priority problems with Delphi non-scoring technique. Fishbone diagram to determine the root cause of the problem. Interventions plan using log frame goal. Interventions were carried out through counselling, performing hypertension screening, and demonstration of hypertension exercise. Results: Bitung Jaya village has the highest increased new cases of hypertension due to the lack of knowledge, attitude and behaviour related to hypertension. The intervention’s results showed an increase in knowledge, which 80% participants understand hypertension more, 80% participants got hypertension through screening, and they could perform hypertension exercise correctly. Conclusion: After an approach with the diagnosis community, Bitung Jaya village was the main village with the problem of hypertension, the cause was found, and intervention was carried out, so we hoped that the incidence of hypertension in the Cikupa Community Health Center would decrease. Keywords: Hypertention, Community Diagnosis, Blum Paradigm, Fishbone Diagram  ABSTRAK Hipertensi disebut “silent killer” karena penyakit ini sering tidak bergejala. Jumlah orang dewasa yang menderita hipertensi di dunia meningkat dari 650 juta pada tahun 2018 menjadi 1,28 miliar pada tahun 2021. Prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2018 mencapai hingga 34,1%. Jumlah kasus baru hipertensi di Puskesmas Cikupa meningkat pada September 2022. Akibat luasnya wilayah kerja Puskesmas Cikupa, maka harus ditentukan desa yang memiliki masalah utama hipertensi. Tujuan: Diketahuinya desa yang memiliki masalah utama hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Cikupa, penyebab, dan intervensi yang dapat dilakukan beserta hasilnya. Metode: Kegiatan dilakukan dengan pendekatan diagnosis komunitas. Dilakukan analisis situasi untuk menentukan masalah. Identifikasi masalah menggunakan Paradigma Blum. Prioritas masalah dengan metode non-scoring technique Delphi. Diagram fishbone untuk menentukan akar penyebab masalah. Rencana intervensi dengan log frame goal. Intervensi dilakukan melalui penyuluhan mengenai hipertensi, skrining hipertensi dan demonstrasi senam anti hipertensi. Hasil: Desa Bitung Jaya memiliki peningkatan kasus baru hipertensi terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Cikupa. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait hipertensi yang masih kurang. Setelah dilakukan intervensi berupa penyuluhan, skrining, dan senam anti hipertensi, didapatkan 80% masyarakat sudah cukup memahami mengenai hipertensi, terdapat 80% masyarakat yang menderita hipertensi, dan masyarakat sudah dapat melakukan senam anti hipertensi dengan baik secara mandiri. Kesimpulan: Setelah dilakukan pendeketan dengan diagnosis komunitas, maka didapatkan desa Bitung Jaya sebagai desa dengan masalah utama hipertensi, dan telah diketahui penyebab serta dilakukan intervensi, sehingga diharapkan kasus kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Cikupa akan menurun. Kata Kunci: Hipertensi, Diagnosis Komunitas, Paradigma Blum, Diagram Fishbone