Pandemi Covid-19 belum usai dan cukup menguras energi masyarakat dunia, Indonesia termasuk masyarakat gereja. Namun, Youtube diramaikan dengan perdebatan-perdebatan teologis beberapa oknum yang menyebut diri "teolog", “pendeta”, “pastor”, “apologet” yang berujung kepada saling sesat-menyesatkan, saling mencaci maki, sehingga bukannya menentramkan dan menguatkan hati jemaat, tetapi sebaliknya menambahkan kegaduan dan kebimbangan di hati mereka. Penelitian ini bertujuan menganalisis dasar kontraproduktivitas perdebatan-perdebatan teologis para hamba Tuhan di Youtube sejak Pandemi Covid-19. Metode penelitian ini kualitatif deskriptif dengan analisis pustaka dan tafsir narasi, dengan pengumpulan data melalui berbagai sumber referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Hasilnya, Youtube yang seharusnya menjadi sarana misi untuk penyebaran Injil di seluruh bumi demi memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Kristus, justru melalui konflik antar sesama hamba Tuhan yang tidak memberi teladan yang baik dijadikan sarana merisaukan tubuh Kristus. Kesimpulannya, krisis keteladanan serta kasih dan etika pelayanan sebagai hamba Tuhan yang diabaikan mengakibatkan kontraproduktivitas dalam pelaksanaan Amanat Agung, sebab para oknum yang mengaku "ahli" menganggap benar ajaran sendiri serta memvonis salah ajaran yang berbeda, dan dengan demikian menjadi cela bagi pencapaian tujuan penginjilan itu sendiri.
CITATION STYLE
Nicolas, D. G. (2021). Analisis Kontraproduktivitas Perdebatan-Perdebatan Teologis Para Hamba Tuhan Di Youtube Sejak Pandemi Covid-19 Di Indonesia. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(6), 2748. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6.2914
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.