Consuming and disputing Aisha song: The quest for pleasure & Islamic romance in contemporary Indonesia

Abstract

The increasing consumption of Islamic popular culture in Indonesia has marked the deepening Islamisation among the Muslim majority. Some scholars have observed the interplay between Islam and popular culture among Indonesian Muslim youths. However, only a few scholars have studied how a particular religious product has been debated and contested within a Muslim society. This article examines the conflicting responses over an Islamic song that describes romantic expressions between the Prophet and His wife, Aisha. It focuses on three groups: popular preachers, progressive writers, and YouTube audience. This study employs a digital ethnography method by observing various websites and social media and analysing their different responses. It is found that while some Muslim preachers and progressive writers have criticized the song’s lyrics; most Muslim audience keep consuming the song and regard it as an ideal model of Islamic romance as expressed by the Prophet and His wife, Aisha. The various responses from the three groups represent the diversity of Indonesian Muslims with regards to Islam and popular culture. It also suggests that Muslim consumers do not always follow the opinions of popular religious elites. The popularity of the song has resonated with the increasing aspiration among pious young Muslims who seek the basis of Islamic romance through the lives of the Prophet and His wife. Meningkatnya konsumsi budaya populer Islam di Indonesia menandai semakin meningkatnya Islamisasi di kalangan mayoritas Muslim. Sebagian sarjana telah mengamati interaksi antara Islam dan budaya populer di dunia Muslim, termasuk di Indonesia. Namun, hanya sedikit sarjana yang meneliti bagaimana sebuah produk budaya Islam pop diperdebatkan dan dikontestasi dalam masyarakat Muslim. Artikel ini mengkaji respon yang beragam dan saling bertentangan terhadap sebuah lagu Islami, berjudul“Aisyah Istri Rasulullah”, yang dicover oleh Anisa Rahman dan beberapa penyanyi lainnya. Lagu tersebut menggambarkan ekspresi romantis antara Nabi dan istrinya, Aisyah. Studi ini berfokus pada respon tiga kelompok Muslim sebagai subyek: penceramah populer, penulis opini progresif, dan penonton YouTube. Dengan menggunakan metode etnografi digital, studi ini menemukan bahwa jika beberapa penceramah Muslim dan penulis progresif mengkritik lirik lagu tersebut, sebagian besar penonton Muslim justru tetap mengonsumsi lagu tersebut dan menganggapnya sebagai model hubungan romantis Islami yang ideal. Berbagai tanggapan dari ketiga kelompok tersebut mewakili keragaman umat Islam Indonesia terkait dengan Islam dan budaya populer. Hal ini juga menunjukkan bahwa konsumen Muslim tidak selalu mengikuti pendapat para elit agama. Popularitas lagu tersebut bergema dengan meningkatnya aspirasi di kalangan muda Muslim religius yang mencari justifikasi romantisme dalam Islam melalui kehidupan Nabi dan istrinya.