Abstrak-Percobaan spektrometer dilakukan dengan tujuan untuk memahami proses terjadinya plasma dari lampu gas, menentukan dan membandingkan panjang gelombang spektrum cahaya lampu gas neon dan helium, menentukan indeks bias prisma kaca, dan menentukan keakuratan panjang gelombang hasil perhitungan terhadap nilai referensi. Percobaan ini menggunakan prinsip hukum Snellius, pembiasan pada prisma, dan dispersi cahaya. Variasi yang digunakan pada percobaan ini adalah lampu yang digunakan yaitu lampu gas neon dan lampu gas helium. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan spektrometer, sehingga cahaya dapat dibiaskan dan didispersikan oleh prisma kaca. Sudut dispersi didapatkan sehingga digunakan untuk menghitung nilai indeks bias prisma kaca dan panjang gelombang pada spektrum warna lampu gas. Dari percobaan spektrometer diperoleh kesimpulan bahwa spektrometer menggunakan prisma sebagai pembias dan pendispersi cahaya sehingga terbentuk spektrum warna untuk tiap sumber cahaya. Spektrum warna yang teramati pada lampu helium yaitu merah, kuning, hijau, biru, dan ungu. Sedangkan pada lampu neon adalah merah, jingga, kuning. Indeks bias prisma yang digunakan berkisar 1,8246 sampai 1,8394. Panjang gelombang yang didapatkan dari percobaan untuk lampu helium tiap spektrum warna adalah 756 nm, 587 nm, 531 nm, 477 nm, 428 nm. Dengan error sebesar 1,24% sampai 9%. Sedangkan pada lampu Neon adalah693,5 nm, 616 nm, 580 nm. Dengan error sebesar 2,86% sampai 6,43%. Kata Kunci-dispersi, hukum Snellius, prisma, spektrometer.
CITATION STYLE
Löffler-Mang, M. (2012). Spektrometer. In Optische Sensorik (pp. 192–202). Vieweg+Teubner Verlag. https://doi.org/10.1007/978-3-8348-8308-7_23
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.