Usaha yang tidak mengikuti sirkulasi komoditas nonkapitalis tidak merugikan bagi buruh (proletar) karena pemilik modal (kapitalis) tidak hanya memikirkan untung semata, namun lebih mengikuti sifat kemanusiaannya. Masalahnya adalah ketika punggawa (pemilik modal) mengikuti sirkulasi komoditas kapitalis. Hal ini akan berdampak nyata terhadap sawi (buruh) dimana sawi yang diperas tenaganya dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan apa yang mereka usahakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan punggawa-sawi dan mengetahui sistem bagi hasil pada alat tangkap bagan rambo di Kabupaten Barru. Sehingga diketahui apakah punggawa mengikuti sirkulasi komoditas nonkapitalis atau sebaliknya yang dapat merugikan sawi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan sampel yaitu menggunakan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola hubungan punggawa-sawi di Kabupaten Barru merupakan pola hubungan patron-klien. Antar keduanya memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Bagi hasil untuk punggawa sebesar 50% dari total bersih hasil tangkapan dan 50% untuk pekerja Bagan rambo. Total hasil bagi dari bagian pekerja yaitu 0,91% untuk satu orang sawi.
CITATION STYLE
Alpiani, A. (2019). Pola Hubungan dan Sistem Bagi Hasil Punggawa-Sawi Pada Alat Tangkap Bagan Rambo di Kabupaten Barru. Gorontalo Fisheries Journal, 2(1), 37. https://doi.org/10.32662/gfj.v2i1.996
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.