Tulisan ini mengkaji bagaimana film Tilik sebagai film pendek Indonesia yang mendapat antusiasme sangat besar dari khalayak merepresentasikan pesan-pesan utama seperti gosip, hoaks dan perempuan melalui pilihan kode-kode semiotis dalam film. Kajian ini juga secara kualitatif membahas bagaimana resepsi dari khalayak dengan menggunakan teori representasi dan resepsi dari Stuart Hall. Selain analisis representasi yang menggunakan data dari film, digunakan pula data resepsi khalayak yang diperoleh dari komentar-komentar pengguna media sosial Twitter yang memiliki jumlah “suka” besar yang didapat dari hasil analisa data dari Drone Emprit, analis big data sosial media. Tulisan ini menunjukkan bahwa representasi pada film Tilik mengenai tema-tema di atas dapat dilihat secara denotatif dan konotatif. Dari segi resepsi, film Tilik dimaknai khalayak dari tiga posisi yakni dominan, oposisional dan negosiatif. Walaupun film Tilik dikritik sebagai film yang tidak edukatif terutama mengenai hoaks dan bias patriarkis, film ini mendapatkan pembacaan dominan sebagai film yang merepresentasikan realitas masyarakat Indonesia.
CITATION STYLE
Ayomi, P. N. (2021). Gosip, Hoaks, dan Perempuan: Representasi dan Resepsi Khalayak Terhadap Film Pendek “Tilik.” Rekam, 17(1), 51–61. https://doi.org/10.24821/rekam.v17i1.4910
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.