Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian: Apakah fungsi hidrologis hutan dapat digantikan sistem kopi monokultur? [Land use conversion from forest to agriculture land: Can the function of forest hydrology be replaced by mono-cropping coffee?]

  • Widianto
  • Suprayogo D
  • Noveras H
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
2Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Hutan secara umum dapat melindungi permukaan tanah dari bahaya erosi. Alih-guna lahan hutan dan penggunaan lahan untuk pertanian seringkali mendorong peningkatan limpasan permukaan dan erosi. Di kawasan DAS Way Besai, proses penebangan hutan dan penanaman kopi monokultur dianggap sebagai penyebab utama terjadinya perubahan hidrologi dan peningkatan erosi. Sebelum menemukan pemecahan terhadap masalah degradasi lahan dan sumberdaya air, lebih dulu harus dipahami permasalahan, penyebab, dampak serta hubungannya dengan berbagai faktor lain. Pemahaman terhadap perubahan hidrologi dan erosi, hutan dan peranannya dalam siklus hidrologi, akan sangat penting untuk mendasari pengambilan keputusan yang rasional pada berbagai tingkatan. Penelitian ini ditujukan untuk memahami secara kuantitatif perubahan perilaku limpasan permukaan dan erosi akibat alih-guna lahan hutan menjadi sistem kopi monokultur. Percobaan lapangan dilakukan pada lahan hutan yang masih tersisa di puncak bukit dan pada pertanaman kopi yang berumur 1, 3, 7 dan 10 tahun yang tersebar di bagian puncak dan tengah lereng, masing-masing diulang empat kali. Laju infiltrasi pada lahan dengan tanaman kopi berumur 3 tahun adalah yang paling rendah, kemudian laju infiltrasi pada lahan dengan tanaman kopi berumur 1 = kopi berumur 7 tahun = kopi berumur 10 tahun, dan yang paling tinggi pada lahan hutan. Limpasan permukaan dan hasil sedimen paling sedikit terjadi di lahan hutan alam dibandingkan kebun kopi, namun semakin bertambah umur kopi, hasil limpasan permukaan dan sedimen semakin berkurang. Penebangan hutan alam mengakibatkan limpasan dan erosi meningkat luar biasa. Limpasan permukaan kumulatif dari petak percobaan hutan alam hanya 27 mm, hanya sepertiga dari petak hutan yang baru ditebang (75 mm). Limpasan permukaan terbesar diperoleh pada petak dengan tanaman kopi berumur 3 tahun (124 mm). Pada petak dengan tanaman kopi berumur lebih dari 3 tahun terjadi penurunan limpasan permukaan. Kehilangan tanah karena erosi yang terbesar pada petak dengan tanaman kopi berumur 1 tahun.

Cite

CITATION STYLE

APA

Widianto, Suprayogo, D., Noveras, H., Widodo, R. H., Purnomosidhi, P., & van Noordwijk, M. (2004). Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian: Apakah fungsi hidrologis hutan dapat digantikan sistem kopi monokultur? [Land use conversion from forest to agriculture land: Can the function of forest hydrology be replaced by mono-cropping coffee?]. Agrivita, 26(1), 47–52. Retrieved from http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/book/BK0063-04-6.pdf

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free