Penggunaan antibiotik profilaksis sebelum tindakan bedah telah terbukti dapat mengurangi angka kejadian infeksi setelah operasi. Antibiotik profilaksis dianjurkan hanya untuk tindakan dengan kejadian infeksi yang tinggi dan tindakan dengan konsekuensi infeksi yang sangat serius. Kasus patah tulang terbuka merupakan kejadian infeksi yang sangat serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas profilaksis cefazolin terhadap pertumbuhan koloni bakteri 24, 48, dan 72 jam pascaoperasi. Metode pada penelitian ini merupakan metode observasional secara kohort prospektif yang dilakukan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang selama Januari–Juni 2018 dan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penilaian efektivitas cefazolin berdasarkan pertumbuhan jumlah koloni bakteri dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik. Hasil pemeriksaan kultur luka operasi pada 30 subjek grade I dan grade II, terdapat 43 koloni bakteri positif yaitu coagulase-negative Staphylococcus dari total 43 koloni bakteri yang tumbuh sehingga mencapai sensitivitas (100%) pada 24 jam pascaoperasi, sedangkan pemeriksaan kultur 48 jam dan 72 jam pascaoperasi tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Penggunaan profilaks
CITATION STYLE
Huwae, T. E. C. J., Rumlus, R., Kartanegara, W., Santosaningsih, D., Purnamayanti, A., Santoso, A., & Yulia, R. (2020). Studi Efektivitas Profilaksis Cefazolin terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Pascaoperasi: Studi pada Pasien Patah Tulang Panjang Terbuka Grade I dan Grade II di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 9(1), 1. https://doi.org/10.15416/ijcp.2020.9.1.1
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.