PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI MASJID AGUNG SUMENEP DENGAN SISTEM ECODRAIN

  • Chayati C
  • Jasuli D
N/ACitations
Citations of this article
9Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Drainase merupakan sesuatu yang sangat penting karena untuk mengalirkan air yang berlebihan dari permukaan tanah atau dari dalam tanah, sehingga tidak dapat dipisahkan dari perkembangan suatu daerah. Drainase diperlukan untuk mencegah terjadinya kelebihan air yang dapat menyebabakan terjadinya genangan di suatu daerah atau tempat. Masjid Agung Sumenep salah satu tujuan wisata religi yang menjadi tempat kunjungan wajib bagi wisatawan,dan merupakan masjid Utama yang ada di Sumenep dengan jumlah jamaah 2463 setiap harinya. Di masjid Agung limbah cair langsung di buang ke saluran drainase yang ada, belum ada pengolahan limbah cair yang di hasilkan. Volume limbah  cair yang di hasilkan oleh jamah dari kamar mandi dan tempat wudhu sebesar 24.630 liter/orang atau sebesar 24,63 m³/hari Desain ecodrain yang direncankan ada 2 jenis desain ecodrain Ecodrain dengan menggunakan sistem anaerob dan aerob dengan 6 tahapan proses pengolahan limbah dan Ecodrai dengan kolam sanitasi dengan 4 tahapan proses pengolah limbah menggunakan tanaman sebagai pengurai limbah

Cite

CITATION STYLE

APA

Chayati, C., & Jasuli, D. (2021). PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI MASJID AGUNG SUMENEP DENGAN SISTEM ECODRAIN. Jurnal Ilmiah MITSU, 9(2), 83–88. https://doi.org/10.24929/ft.v9i2.1153

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free