Pengukuran debit pada suatu bangunan pengambilan air sangat diperlukan ketepatannya karena sangat berpengaruh terhadap hasil yang ingin dicapai dalam pemakaian air. Salah satu pintu pengukur debit seperti disebutkan diatas adalah pintu. Bangunan pengatur debit ini sering digunakan oleh karena kemudahan perencanaan dan pengoperasian. Dengan demikian variasi bukaan pintu akan mempengaruhi debit aliran dan profil muka air di bagian hilir. Metode penelitian adalah metode eksperimental di laboratorium. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi dengan tiga kondisi tinggi bukaan pintu sorong. Hasil penelitian mendapatkan koefisien Cd dari hasil pengujian di laboratorium ditemukan persamaan Pintu 1 Cd = 0.1155 yg/yo + 0.6507 dan Pintu 2 Cd = 0.115 yg/yo + 0.6469 pada Kondisi pertama tinggi pintu 1 dan 2 sama, pada kondisi kedua tinggi pintu 1 dan 2 tidak sama ditemukan persamaan Pintu 1 Cd = 0.2352 yg/yo + 0.6409 dan Pintu 2 Cd =0.6049 yg/yo + 0.9947, serta pada kondisi ketiga dengan satu pintu ditemukan persamaan Cd = 0.3204 yg/yo + 0.7879. Nilai hasil percobaan Cd dengan 3 kondisi tersebut semua mendekati dengan nilai Cd dari persamaan peneliti terdahulu. Persamaan hasil percobaan yang paling mendekati adalah persamaan pada kondisi 1 pada pintu 1 dengan persamaan Garbrecht dengan selisih terbesar 0.003.
CITATION STYLE
Rizaldy, A., Musa, R., & Mallombasi, A. (2021). Kalibrasi Koefisien Debit Model Bukaan Pintu Sorong Pada Saluran Terbuka (Uji Laboratorium). Jurnal Teknik Sipil MACCA, 6(1), 1–10. https://doi.org/10.33096/jtsm.v6i1.273
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.