Bhuana Santhi adalah sebuah garapan tabuh telu lelambatan kreasi yang terinspirasi dari kegiatan masyarakat melakukan gotong royong, tepatnya di Desa Adat Lepang, Kabupaten Klungkung. Garapan ini masih berpedoman pada pola garap tradisi dan sedikit inovasi di beberapa bagian. Seperti di bagian sebelum masuk ke pola kendang batu-batu dimainkan kebyar yang menurut penata sebuah inovasi. Garapan ini menggambarkan sebuah rasa kebersamaan antara sesama pada saat melakukan kegiatan gotong royong yang kaitannya dengan acara piodalan yaitu di Pura Dalem Sila Pegat, Desa Adat Lepang, Kabupaten Klungkung. Sebelum upacara berlangsung biasanya lima atau enam hari sebelumnya, masyarakat Desa Adat Lepang melaksanakan kegiatan gotong royong baik dari krama lanang (laki-laki) dan krama istri (perempuan). Metode penciptaan yang digunakan dalam garapan Bhuana Santhi adalah Panca Sthiti Ngawi Sani oleh I Wayan Dibia yang meliputi tahap ngawirasa (Inspirasi), tahap ngawacak (eksplorasi), tahap ngarencana (konsepsi), tahap ngawangun (eksekusi), dan tahap ngebah (produksi), sehingga memudahkan penata dalam mewujudkan garapan Bhuana Santhi. Garapan Bhuana Santhi menggunakan media ungkap Gamelan Gong Kebyar. Struktur dari garapan Bhuana Santhi terdiri dari tiga bagian yaitu pengawit, pengawak dan pengecet serta durasi dari keseluruhan garapan Bhuana Santhi yaitu 12 menit.
CITATION STYLE
Nandayana, K. prema, & -, S. (2023). Karawitan Composition “Bhuana Santhi” | Komposisi Karawitan “Bhuana Santhi.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(1), 9–17. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1130
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.