Latar belakang: Terapi yang komprehensif pada penderita halusinasi meliputi terapi dengan obat-obatan, peran perawat sebagai pelaksana yakni memberikan obat kepada pasien harus dilaksanakan dengan optimal karena pasien dengan gangguan jiwa sering kali menolak apabila disuruh minum obat, tidak mau menelan, mencurigai obat sebagai racun atau bahkan menyimpan obat untuk bunuh diri. Tujuan: pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pendidikan, sikap dengan perilaku perawat dalam pemberian obat pada pasien halusinasi di Unit Rawat Inap RS Dr. Ernaldi Bahar Palembang tahun 2019. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di ruang Merpati, Nusa Indah dan Merak berjumlah 32 perawat, menggunakan teknik Total Sampling yang berjumlah 32 perawat. Penelitian dilakukan di ruang Merpati, Nusa Indah dan Merak pada bulan Mei-Juli 2019. Hasil: menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan perawat dengan pemberian obat pada pasien halusinasi, dengan p value = 0,017, ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian obat pada pasien halusinasi dengan p value = 0,030, dan ada hubungan antara sikap dengan pemberian obat pada pasien halusiansi, dengan p value = 0,017. Saran: diharapkan pihak RS juga dapat memberikan pelatihan tentang SOP pemberian obat pada pasien halusinasi kepada perawat pelaksana. Kata Kunci : Pemberian Obat , Perilaku Perawat, Halusinasi, Pendidikan, Pengetahuan Sikap
CITATION STYLE
Latifah, L. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN HALUSINASI. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 4. https://doi.org/10.36729/jam.v4i1.233
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.