PILAR PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

  • Nasir M
  • Hudatullah
N/ACitations
Citations of this article
15Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pendidikan tinggi informal memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam memajukan dunia pendidikan islam pada masa dinasti Abbasiyah sehingga mampu membangun peradaban yang tidak mampu dikalahkan sampai saat ini. Pendidikan tinggi informal yang dikembangkan adalah perpustakaan atau pada masa dinasti Abbasiyah di kenal dengan nama “bait al-hikam” yang merupakan salah satu penemuan pada masa itu sehingga membawa islam pada puncak kejayaannya. Kemudian observarium yang digunakan untuk mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan juga dikembangkan halaqah-halaqah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keagamaan. hal ini terjadi karena Pergesaran paradigma yang dimulai pada masa pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid yang mengangap pentingnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan berimplikasi pada tatanan sosial masyarakat agar ikut serta dalam mewujudkannya. Gagasan intelektual-ilmiah ini diteruskan oleh anaknya yaitu khalifah al-Makmun yang membangun al-Bayt al-Hikmah yang digunakan sebagai tempat untuk melakukan penerjemahan, pengkajian dan penelitian terhadap manuskrip dan teks-teks kuno yunani. Baik itu tentang filsafat, matematika, logika dan kimia. Adapun fungsi dari perpustakaan adalah fungsi religius, akademis dan sosial. Yang dimana semua fungsi ini merupakan perwujudan dari masyarakat yang peduli dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nasir, M., & Hudatullah. (2023). PILAR PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH. EJurnal Al Musthafa, 3(1). https://doi.org/10.62552/ejam.v3i1.57

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free