Kabupaten Deli Serdang termasuk daerah lokus stunting yang ada di Sumatera Utara. Salah satu dari 45 desa Lokus stunting Kabupaten Deli Serdang adalah Desa Kelambir yang terletak di Kecamatan Pantai Labu. Desa Kelambir telah membentuk sususan pengurusan KPM yang memiliki peranan penting pembina pencegahan stunting yang kegiatan dilaksanakan untuk pencegahan stunting untuk pemenuhan gizi balita dan ibu hamil.Kegiatan pendampingan ini bertujuan dalam pemenuhan gizi masyarakat khususnya pada berisiko stunting, memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam penyediaan makanan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode pada kegiatan ini yaitu pendekatan kepada mitra selanjutnya pelaksanaan yang meliputi kegiatan pendidikan, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dalam membuat menu sehat pencegah stunting. Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif dari sosialisasi dan pendampingan ini. Peserta kegiatan baik dari tim PKK, calon penganting, ibu hamil maupun ibu yang mempunyai anak usia balita dapat memahami pemanfaatan pangan lokal sebagai menu dapur sehat untuk mencegah stunting. Hasil yang positif dari evaluasi akan mengindikasikan bahwa peserta telah mampu menginternalisasi informasi tersebut dan mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan sehari-hari.Pemanfaatan pangan lokal nusantara bukan hanya sekadar inovasi kuliner, tetapi juga merupakan strategi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan anak balita. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan makan yang sehat, hubungan sinergis antara lingkungan, ekonomi lokal, dan kesehatan masyarakat.Deli Serdang Regency is a stunting locus area in North Sumatra. One of the 45 stunting locus villages in Deli Serdang Regency is Kelambir Village which is located in Pantai Labu District. Kelambir Village has formed a KPM management structure which has an important role in fostering stunting prevention, which activities are carried out to prevent stunting to fulfill nutritional needs for toddlers and pregnant women. This mentoring activity aims to fulfill community nutrition, especially those at risk of stunting, gaining knowledge and skills in providing healthy food and nutritious food based on local resources and improving family welfare. The method for this activity is an approach to partners and then implementation which includes education, outreach, training and assistance in creating a healthy menu to prevent stunting. The results of the activities show the positive impact of this socialization and mentoring. Activity participants, both from the PKK team, prospective brides and grooms, pregnant women and mothers with children under five can understand the use of local food as a healthy kitchen menu to prevent stunting. Positive results from the evaluation will indicate that participants have been able to internalize this information and apply it in the context of everyday life. Utilizing local Indonesian food is not just a culinary innovation, but is also a sustainable strategy to meet the nutritional needs of pregnant women and children under five. This activity is expected to be able to create a healthy eating environment, a synergistic relationship between the environment, local economy and public health.
CITATION STYLE
Hodriani, H., Rahmi, A., Hadiningrum, S., Listia, W. N., & Junaidi, J. (2024). OPTIMALKAN KESEHATAN KELUARGA: PENDAMPINGAN TPK DALAM PENINGKATAN GIZI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI DESA KELAMBIR KABUPATEN DELI SERDANG. Jurnal Abdi Insani, 11(2), 1115–1126. https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1485
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.