Kebanyakan orang berpendapat bahwa bermain game itu merupakan hal yang negatif dan tidak menghasilkan hal yang positif. Tentunya pada sisi orang tua kebiasaan bermain game pada anak sangat dikhawatirkan dan akan menyebabkan dampak negatif terhadap perkembangan si anak. Tapi tidak sepenuhnya game memberi dampak negatif masih banyak sisi positif yang dapat diambil. Hal positif tersebut antara lain game dapat membantu keterampilan motorik mengembangkan keterampilan sosial, mendorong kreatifitas, dan melatih logika serta kecerdasan dalam menghadapi suatu masalah di dalam game yang nantinya juga bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini contohnya adalah game Tembak Setan yang mampu melatih ketangkasan dalam menembak setan pada layer yang sudah ditentukan. Setan tersebut masuk ke dalam Non Playable Character dan pemain yang sesungguhnya adalah kita yang mengontrol bidikan untuk membidik setan yang keluar. Kemunculan tersebut haruslah acak baik jenis musuh maupun tempat keluarnya musuh agar pemain tidak bosan dan dapat melatih ketangkasan karena tingginya tingkat kesulitan suatu game. Metode yang digunakan dalam penentuan munculnya Non Playable Character adalah Algoritma Fisher-Yates Shuffle yang menerapkan sistem pengacakan berdasarkan indeks dari sebuah record array. Berdasarkan pengujian Algoritma Fisher-Yates Shuffle pada game Tembak Setan, hasil yang didapat adalah kemunculan setan yang acak dari berbagai posisi dan jenis yang berbeda-beda dengan sangat baik daripada sebelumnya yang tanpa penggunaan algoritma tersebut.
CITATION STYLE
Ibrahim, R. (2020). Implementasi Fisher Yates Shuffle dan Non Player Character pada Permainan Tembak Setan. Walisongo Journal of Information Technology, 2(2), 137. https://doi.org/10.21580/wjit.2020.2.2.7048
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.