Pengaruh Antikoagulan dan Waktu Penyimpanan Terhadap Profil Hematologis Tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Galur Wistar

  • Fitria L
  • Illiy L
  • Dewi I
N/ACitations
Citations of this article
289Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Darah merupakan komponen penting karena menunjukkan kondisi fisiologis individu. Oleh  karena  itu  darah  menjadi salah  satu  parameter  pokok  dalam penelitian praklinik/ biomedik. Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari kondisi sel-sel darah perifer dalam kondisi normal maupun patologis. Parameter pemeriksaan hematologis yang rutin dilakukan antara lain profil eritrosit dan leukosit. Sampel darah yang diterima kadangkala tidak langsung diperiksa karena berbagai alasan. Untuk menjaga supaya kondisinya tidak rusak, maka sampel darah ditambah antikoagulan dan disimpan di dalam lemari pendingin selama beberapa jam hingga beberapa hari. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari profil eritrosit dan leukosit pada sampel darah tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Galur Wistar yang sehat/normal dengan antikoagulan EDTA atau Heparin dan variasi waktu penyimpanan (0, 6, 18, 24, dan 48 jam). Untuk pembahasan lebih lanjut, data dianalisis secara statistik berdasarkan ANOVA two-factor (P<0,05). Hasil menunjukkan bahwa antikoagulan berpengaruh secara signifikan terhadap profil eritrosit dan leukosit (P<0,05). Nilai profil eritrosit pada sampel darah-EDTA lebih rendah daripada sampel darah-Heparin. Sebaliknya pada pemeriksaan profil leukosit, sampel darah-EDTA memiliki kecenderungan nilai lebih tinggi daripada sampel darah-Heparin. Seiring bertambahnya waktu penyimpanan, jumlah eritrosit, total leukosit, neutrofil, dan limfosit berkurang secara signifikan (P<0,05). Waktu penyimpanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah monosit, eosinofil, dan basofil (P>0,05). Disimpulkan bahwa pemeriksaan profil hematologis yang terbaik adalah menggunakan darah tanpa antikoagulan namun harus langsung dilakukan segera setelah sampel diperoleh (sebelum darah mengalami koagulasi). Apabila tidak memungkinkan, maka dapat digunakan EDTA atau Heparin, dan jenis antikoagulan harus dijelaskan dalam pelaporannya. Pemeriksaan darah dengan antikoagulan hendaknya juga tetap dilakukan segera setelah sampel diterima (tidak ditunda).

Cite

CITATION STYLE

APA

Fitria, L., Illiy, L. L., & Dewi, I. R. (2017). Pengaruh Antikoagulan dan Waktu Penyimpanan Terhadap Profil Hematologis Tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Galur Wistar. Biosfera, 33(1), 22. https://doi.org/10.20884/1.mib.2016.33.1.321

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free