KAJIAN KERENTANAN KAWASAN PESISIR TERHADAP BENCANA KENAIKAN MUKA AIR LAUT (SEA LEVEL RISE) DI INDONESIA

  • Nabila Afifah Azuga
N/ACitations
Citations of this article
137Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Wilayah pesisir diartikan sebagai daerah peralihan antara ekosistem darat dan ekosistem laut. Kawasan pesisir sangat rentan terhadap tekanan lingkungan, baik yang terjadi di daratan maupun di lautan. Salah satu bentuk tekanan yang mengancam keberlanjutan wilayah pesisir hampir di seluruh dunia adalah fenomena kenaikan muka air laut (sea level rise). Fenomena kenaikan muka air laut itu sendiri merupakan akibat yang ditimbulkan dari adanya ekspansi dan kontribusi es karena meningkatnya pencairan sebagai dampak dari pemanasan global. Diprediksikan pada tahun 2100 akan terjadinya kenaikan permukaan air laut sebesar 0,26 hingga 0,98 meter. Kenaikan muka air laut dapat dianalisis menggunakan trendline berdasarkan slope bulanan untuk menentukan rata-rata kenaikan muka air laut per tahun. Selain itu, untuk menentukan kerentanan daerah pesisir terhadap bencana ini dapat ditentukan melalui dua aspek yaitu aspek kerentanan geofisika dan aspek kerentanan sosial ekonomi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nabila Afifah Azuga. (2021). KAJIAN KERENTANAN KAWASAN PESISIR TERHADAP BENCANA KENAIKAN MUKA AIR LAUT (SEA LEVEL RISE) DI INDONESIA. Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar), 3(2). https://doi.org/10.30649/jrkt.v3i2.41

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free