Kelembagaan pertanian di pedesaan perlu diperkuat oleh peran dari gapoktan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi karakteristik petani, 2) Mengetahui pelaksanaan program PUAP, 3) Menganalisis kinerja gapoktan, dan 4) Menganalisis dampak kegiatan program PUAP terhadap peningkatan pendapatan petani. Penelitian menggunakan metode survei pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Rengat, Kecamatan Batang Cenaku, dan Kecamatan Pasir Penyu di Kabupaten Indragiri Hulu. Hasil penelitian memperlihatkan petani penerima dana BLM PUAP dalam kategori tenaga kerja produktif, rata-rata berpendidikan rendah, sangat paham dengan segala aktivitas dalam usahataninya, jumlah anggota keluarga rata-rata 4 jiwa, dominan usaha perkebunan kelapa sawit dengan rata-rata luas lahan sempit, dan status kepemilikan lahan adalah milik sendiri. Struktur kepengurusan organisasi gapoktan terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara, Analisis kinerja gapoktan dengan metode IPA (Importance Performance Analysis) menyatakan pada kuadran A tingkat kepuasan responden masih sangat rendah, kuadran B tingkat kepuasan relatif lebih tinggi, kuadran C gapoktan mengadakan kerjasama keuangan, dan kuadran D tidak terdapat variabel yang dinilai memiliki tingkat kepentingan rendah dengan tingkat kinerja tinggi. Sementara hasil uji t-statistik menyatakan terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan sebelum dan sesudah dilaksanakannya program PUAP. Kata kunci: Program PUAP, kelembagaan tani, gapoktan
CITATION STYLE
Kurniati, S. A. (2018). DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU. Jurnal Agribisnis, 18(2). https://doi.org/10.31849/agr.v18i2.770
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.