Dinas Kesehatan Kota Palembang cakupan pemberian ASI eksklusif, pada tahun 2015 sebesar 72,91%, pada tahun 2016 sebesar 68,6 dan tahun pada tahun 2017 sebesar 72,76%. Kesimpulan permasalahan dalam pemberian ASI ada pada praktek menyusui yang masih buruk termasuk frekuensi menyusu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pijat bayi terhadap frekuensi menyusu pada bayi di wilayah kerja BPM Misni Herawati Palembang Tahun 2019. Ruang lingkup penelitian ini ditujukan kepada bayi berusia 2 – 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif, dipijat dan tidak dipijat. Metode yang digunakan posttest only with control group design. Hasil yang diperoleh analisi sbivariat hasil uji Mann Whitney test didapatkan nilai value 0,000 < 0,05, disimpulkan ada perbedaan pijat bayi terhadap frekuensi menyusu pada bayi di wilayah kerja BPM Misni Herawati Palembang Tahun 2019. Saran kepada tenaga kesehatan khususnya bidan dapat mensosialisasikan pijat bayi pada ibu-ibu yang mempunyai bayi dan dapat mengadakan pelatihan cara melakukan pijat bayi untuk ibu-ibu yang mempunyai bayi.
CITATION STYLE
Admin, Nurbaity, & Dedeh Sumiati. (2021). PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU PADA BAYI DI BPM MISNI HERAWATI PALEMBANG TAHUN 2019. Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 11(21), 64–71. https://doi.org/10.52047/jkp.v11i21.100
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.