Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep kalor melalui penerapan model pembelajaran problem solving laboratory pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Palu. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan the non-equivalent pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Palu. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Kelas X MIA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 6 sebagai kelas kontrol. Instrumen pemahaman konsep berupa tes esai yang telah divalidasi oleh validator. Peningkatan rata-rata N-gain yang mengikuti model pembelajaran problem solving laboratory adalah 27,17% yang berkriteria rendah dan peningkatan rata-rata yang mengikuti model konvensional menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi adalah 4,15%. Peningkatan pemahaman konsep kalor berdasarkan kategori kelompok kemampuan rendah, sedang dan tinggi untuk kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran problem solving laboratory adalah 13,89 % kategori tinggi, 31.08 % kategori sedang dan 40 % kategori rendah. Hasil perhitungan statistik dari pengujian hipotesis menggunakan uji-t didapatkan harga t hitung sebesar 8,10 dan t tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk = 58 adalah 1,67. Disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep kalor melalui penerapan model pembelajaran problem solving laboratory pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Palu. Kata Kunci: Problem Solving Laboratory, Pemahaman Konsep Kalor
CITATION STYLE
Nurbaya, N., Nurjannah, N., & Werdhiana, I. K. (2015). PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 3(2), 8. https://doi.org/10.22487/j25805924.2015.v3.i2.4449
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.