Gastritis merupakan peradangan pada mukosa lambung yang ditandai dengan tidak nyaman pada perut bagian atas, rasa mual, muntah, nafsu makan menurun atau sakit kepala. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya frekuensi makan dan jenis makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara frekuensi makan dan jenis makanan dengan kejadian gastritis. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tekhnik Accidental Sampling, dwngan wawancara langsung dan didukung observasi secara langsung. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kunjungan pasien dewasa yang berobat ke Balai Pengobatan Puskesmas selama dua bulan terakhir, total populasi yang didapat berjumlah 120 responden, waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juni 2022. Hasil penelitian secara univariat dari 120 responden , didapat responden menderita gastritis sebesar 56,7 % dan yang tidak gastritis sebesar 43,3% responden, dengan frekuensi makan tidak baik sebesar 58,3 % dan frekuensi makan baik sebesar 41,7 % responden, jenis makan responden yang beresiko sebesar 63,3 % dan tidak beresiko sebesar 36,7 % responden, Hasil Penelitian bivariat responden ada hubungan yang bermakna antara frekuensi makan dengan kejadian gastritis dengan p value 0,000 dan ada hubungan yang bermakna antara jenis makanan dengan kejadian gastritis dengan p value 0,001.
CITATION STYLE
Sarwoko, S. (2023). Hubungan Antara Frekuensi Makan Dan Jenis Makanan Dengan Kejadian Gastritis. Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja, 8(2), 386–392. https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v8i2.266
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.