Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting yang harus diperhatikan oleh kalangan remaja maupun wanita dewasa, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit infeksi menular seksual organ reproduksi. Masalah gangguan sistem reproduksi diakibatkan minimnya pengetahuan pemeliharaan kesehatan organ reproduksi. WHO memperkirakan pada tahun 2030, 26 juta orang akan terkena kanker serviks dan sekitar 17 juta orang akan meninggal. Hal ini terjadi lebih cepat, terutama di negara berkembang. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan WUS mengenai gangguan sistem reproduksi khususnya kanker serviks melalui pemeriksaan pap smear. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan secara tatap muka. Sampel penyuluhan adalah WUS yang berdomisili di Kelurahan Salekoe RT 03 RW 05 Kota Palopo tahun 2022 berjumlah 32 orang. Evaluasi hasil kegiatan dilakukan dengan post test yang berupa pertanyaan seputar materi yang disampaikan oleh Dosen. Setelah dilakukan penyuluhan serta edukasi, diperoleh hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan WUS meningkat walaupun peningkatannya tidak merata yaitu sebagian besar WUS sebanyak 15 orang (46,88 %) memiliki tingkat pengetahuan baik. Pemberian penyuluhan yang dilakukan secara diskusi melalui pertemuan tatap dinilai lebih efektif, dimana kegiatan diawali dengan penyampaian materi yang berlangsung memungkinkan audiens dapat memperhatikan dan fokus dengan gambaran mengenai gangguan sistem reproduksi.
CITATION STYLE
Winarningsih, R. A., Arsyad, J. F., Sukanti, S., & Utami, A. (2023). EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR TENTANG GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (KANKER SERVIKS) MELALUI PAP SMEAR. SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(8), 840–846. https://doi.org/10.55681/swarna.v2i8.787
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.