Perumda Air Minum Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo merupakan alih status dari BPAM yang bergerak di bidang pelayanan air pipa dan air minum kemasan bagi masyarakat. Pada tanggal 15 Oktober 2013 Gubernur DIY meresmikan merk AirKU yaitu produk AMDK. Masalah yang dihadapi pada pabrik AirKU adalah cara pengendalian stok agar tidak habis atau menumpuk dan meminimalkan biaya pemesanan kembali (reorder stock) agar proses produksi dapat berjalan dengan lancer dan maksimal supaya dapat mengefisiensikan total biaya pemesanan kembali (reorder stock). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi biaya pemesanan bahan baku pendukung yaitu kardus 240 ml dengan metode Silver Meal serta untuk mengetahui dua tingkatan maksimum dan tingkatan minimum stok pemesanan kembali yang harus dilakukan dengan menggunakan metode Min Max. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total persediaan dengan menggunakan metode Silver Meal yaitu Rp 287.544.000 dan tingkat pemesanan kembali dengan metode Min Max yaitu 9.373 pcs dengan harga Rp 31.868.200 dan frekuensi reorder 1 bulan sekali serta didapatkan efisiensinya sebesar 0,258%.
CITATION STYLE
Suseno, S., & Dibyo Siswoko, A. P. (2022). ANALISIS PENERAPAN METODE SILVER MEAL DAN MIN MAX DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG EKONOMIS (STUDI KASUS PADA PERUMDA AIR MINUM TIRTA BINANGUN). Teknosains: Media Informasi Sains Dan Teknologi, 16(3), 283–290. https://doi.org/10.24252/teknosains.v16i3.26963
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.