Dry Eyes Syndrome pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Abstract

LATAR BELAKANG : Penderita diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) berisiko mengalami komplikasi dry eyes syndrome (DES) akibat efek neuropati perifer, neuropati otonom, stres oksidatif, dan disfungsi metabolik. DES dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, dan jika dibiarkan dapat menimbulkan kebutaan sehingga diperlukan upaya pencegahan DES dengan mengendalikan faktor-faktor yang berhubungan. TUJUAN : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DES pada penderita DM tipe 2. METODE : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional dan metode purposive sampling. Subjek yang memenuhi kriteria diwawancarai menggunakan kuesioner, diperiksa menggunakan slit lamp, dilanjutkan wawancara mendalam pada beberapa subjek. Beberapa data juga didapatkan dari rekam medis. Subjek didiagnosis mengalami DES apabila skor OSDI >12 dan schirmer <10 mm. Data dianalisis menggunakan software statistik. HASIL :  Dari 42 subjek, terdapat 19 subjek (45,2%) mengalami DES, sedangkan 23 subjek lainnya (54,8%) tidak mengalami DES. Retinopati diabetika berhubungan dengan kejadian DES pada penderita DM tipe 2 (p=0,009). Sedangkan kelompok usia (p=0,516), jenis kelamin (p=1,000), tingkat pengetahuan (p=0,555), aksesibilitas terhadap layanan kesehatan (p=1,000), jenis pekerjaan (p=0,644), tingkat ekonomi (p=0,105), paparan asap rokok (p=0,432), lamanya menderita DM (p=0,707), pengendalian DM (p=0,305), dan riwayat dislipidemia (p=0,155) tidak berhubungan dengan kejadian DES pada penderita DM tipe 2. Retinopati diabetika menjadi faktor risiko yang paling dominan (OR 5,700, 95%CI: 1,364-23,821). KESIMPULAN : Retinopati diabetika merupakan faktor risiko DES pada penderita DM tipe 2 sekaligus menjadi faktor yang paling dominan di antara faktor-faktor lain yang diteliti pada penelitian ini.