Sistem rotasi tanam dan pengolahan tanah sebelum tanam ternyata masih menyisakan seed bank. Seed bank yang memiliki dormansi singkat dapat berkembang menjadi gulma masif dan bersaing dengan tanaman. Dua jenis gulma itu adalah Amaranthus spinosus dan Eleusine indica. Herbisida kimia sering digunakan untuk memberantas gulma secara berlebihan. Dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya: matinya organisme non target dan resistensi gulma. Penggunaan mulsa jerami dapat menekan populasi gulma. Namun, mulsa jerami memiliki kelemahan diantaranya : imobilisasi N pada tanah dan inang penyakit soil borne. Pelepasan alelokimia yang lambat menyebabkan penghambatan pada gulma lambat. Jerami yang diekstrak dapat mempercepat proses penghambatan pada gulma. Penelitian dirancang pada rancangan petak terbagi (RPT) yang diulang 3 kali. Sebanyak 5 konsentrasi ekstrak jerami padi K1 (kontrol) K2 (25%), K3 (50%), K4 (75%) dan K5 (100%) dan diaplikasikan pada A. spinosus (T1), E. indica (T2) dan kedelai (T3) pada umur 24 HST. Tujuannya untuk mengetahui konsentrasi ekstrak jerami yang menghambat pertumbuhan pada setiap spesies gulma dan kedelai. Perlakuan K5 (100%) menghambat tinggi tumbuhan, jumlah dan luas area daun, indeks klorofil dan bobot segar tumbuhan.
CITATION STYLE
Nisa, D. K., Widaryanto, E., & Sumarni, T. (2023). Potensi Alelopati Ekstrak Jerami Padi pada Dua Jenis Gulma dan Tanaman Kedelai. Agro Bali : Agricultural Journal, 6(3), 636–647. https://doi.org/10.37637/ab.v6i3.1359
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.