Masjid Darussalam merupakan masjid lingkungan dengan konsep arsitektur tropis. Dalam perkembangannya, masyarakat pengguna ingin merenovasi masjid agar kebutuhan yang berkembang dapat diakomodir. Kebutuhan yang ingin diwadahi selain ibadah salat berjamaah, pengajian skala besar, TPA juga mengfungsikan lantai dua menjadi ruang serbaguna dengan harapan dapat sebagai tempat resepsi pada event pernikahan, seminar dan sebagainya. Mengingat bervariasinya usia pengguna (berusia lanjut/lansia) serta keinginan dari sebagian jamaah yang telah beramal dalam pembangunan masjid yang terdahulu untuk tetap mempertahankan sebagian elemen bangunan maka kemudahan aksesibilitas sebagai sebuah keharusan dalam desain serta keberlanjutan gaya dan sebagian pemakaian material lama menjadi solusi desain. Re-desain masjid ini diharapkan dapat memenuhi harapan dari jamaah dengan kemudahan aksesibilitas dan masjid semakin dapat didayagunakan.
CITATION STYLE
Siwi, S. H., Chin, J., Anggaraini, D., & Choandi, M. (2022). Re-desain Masjid Darussalam Berbasis Kemudahan Aaksesibilitas Pengguna dan Konsep “Lama-Baru.” Madani : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2). https://doi.org/10.53834/mdn.v7i2.2128
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.