TOPONIMI PENAMAAN JALAN DI KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA

  • Halfian W
  • Hariyati H
  • Masri F
N/ACitations
Citations of this article
46Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya nama-nama jalan yang bermunculan di Kecamatan Lasalepa. Nama-nama tersebut sebagian terasa asing bahkan memilki makna yang unik dan lucu bagi masyarakat baik yang berada di daerah tersebut maupun dari luar daerah yang melewati jalan-jalan tersebut. Penamaan jalan-jalan tersebut tentunya tidak lepas dari latar belakang budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan toponimi penamaan jalan yang ada di Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semantik, antropolinguistik dan toponimi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dangan menggunakan metode deskriptif kualitatif.  Teknik   pengumpulan   data   dalam   penelitian   ini   adalah   dengan menggunakan teknik wawancara, teknik catat, dan teknik rekam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nama-nama jalan di Kecamatan Lasalepa sebagian besar tidak memiliki papan nama, namun masyarakatnya mampu mengetahui letak nama-nama jalan tersebut dengan baik, di mana mereka mampu menunjukkan arah dan lokasi dari nama-nama jalan tersebut tanpa adanya kekeliruan. Nama-nama jalan di Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dilatarbelakangi oleh dua aspek penamaan, yaitu aspek perwujudan (Jalan Nambo, Jalan La Sari Muna, Jalan Wa Sandu-Sandu, Jalan Malaowaha, Jalan Tani, Jalan Bangunsari, dan Jalan Cendana) yang meliputi latar perairan dan Latar Permukaan Tanah atau Rupabumi (Geomorfologis), aspek kemasyarakatan   (Jalan   Kabuluha,   Jalan   Pogauha,   Jalan   Cumi-Cumi,   Jalan Lamodandu, Jalan Laode Oha, dan Jalan La Rengku) yang meliputi kebiasaan masyarakat dan tokoh masyarakat. Sistem tanda dalam toponimi nama-nama jalan di Kecamatan   Lasalepa   Kabupaten   Muna   meliputi   simbol,   gagasan,   dan   acuan (referent). Di mana simbol dan gagasan memiliki hubungan yang bersifat langsung. Artinya simbol dan gagasan tersebut merupakan pasangan otomatis. Sedangkan hubungan antara acuan dan simbol bersifat tidak langsung.

Cite

CITATION STYLE

APA

Halfian, W. O., Hariyati, H., & Masri, F. A. (2022). TOPONIMI PENAMAAN JALAN DI KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Metalingua, 7(1), 35–50. https://doi.org/10.21107/metalingua.v7i1.15146

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free