Rendahnya minat dan kemampuan literasi dasar peserta didik Indonesia mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk lebih menggiatkan program Gerakan Literasi Sekolah yang tidak hanya melibatkan seluruh warga sekolah namun juga peran dari akademisi dan orang tua murid. Gerakan Literasi Sekolah yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tetang Penumbuhan Budi Pekerti bertujuan untuk menumbuhkan minat membaca peserta didik dan meningkatkan keterampilan menulis agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik oleh peserta didik. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan participatory action research sebagai pendekatan penelitian dengan tahapan kegiatan yang terdiri dari observasi lapangan, focus group discussion, modeling, dan penciptaan lingkungan sekolah yang literat. Studi ini menghasilkan beberapa poin utama yaitu (1) penyusunan program-program literasi dasar yang dapat diterapkan langsung di sekolah. Program-program tersebut terbagi menjadi program rutin harian, mingguan, bulanan, dan semesteran; (2) percontohan kegiatan literasi dasar yang melibatkan akademisi dan orang tua; serta (3) penciptaan lingkungan sekolah yang literat.
CITATION STYLE
Ibrohim, B., Ilma, T., Arifin, M. N., & Salim, H. (2022). Keterlibatan Akademisi dan Orang Tua Dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Program Literasi Dasar. Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 159–165. https://doi.org/10.56248/zadama.v1i2.36
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.