Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan penalaran adaptif matematis siswa yaitu kesalahan dalam mepresentasikan konsep, tidak mampu menuangkan ide matematika, keliru dalam mengenali hubungan dan pola, sehingga tidak dapat melakukan pembuktian serta menarik kesimpulan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran diri siswa untuk memperoleh informasi matematika secara mandiri. Salah satu faktor yang membantu meningkatkan kemampuan penalaran adaptif matematis adalah self-directed learning. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan penalaran adaptif matematis dan self-directed learning. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan soal tes berupa uraian dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika inferensial dengan metode korelasi Kendalls Tau. Hasil penelitian dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan dan kuat antara kemampuan penalaran adaptif matematis dan self-directed learning ditunjukkan dari perolehan koefisien korelasi = 0,7168 dan besarnya hubungan antara kedua variabel tersebut sebesar 51,39%, sedangkan sisanya 48,61% dipengaruhi oleh faktor lain.
CITATION STYLE
Rachmawati, F., & Lestari, K. E. (2023). Hubungan Antara Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis dan Self-directed Learning. Didactical Mathematics, 5(2), 305–313. https://doi.org/10.31949/dm.v5i2.5818
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.