Purpose: To report the prevalence of color blindness in urban population in Jakarta Methods: This study is a part of the Urban Eye Health Study. Color vision examination was performed using Ishihara on adult and pediatric subjects with 6/6 vision. If incorrect reading was present, the examination was later continued by using Farnsworth Munsell Hue D 15, then proceeded with completing questionnaire. Results: The pediatric respondents in this study was 435 (6-16 years old). From that number of subjects, 5,97% of children had color blind. Meanwhile, the adult respondents (41-77 years old) in this study was 1040 with 3.26% of respondents had color blind. There were 100% of pediatric respondents diagnosed with congenital color blindness. Eighty-eight point twenty four percent of adult respondents were diagnosed with congenital color blindness while the remaining 11.76% were diagnosed with acquired color blindness. Conclusions: The prevalence of congenital color blindness in this study was 3,79%, as much as 88,24% from the adult group and 100% from the pediatric group.Tujuan: Mengetahui prevalensi buta warna di masyarakat populasi urban di Jakarta Metodologi: Penelitian ini merupakan bagian dari Urban Eye Health Study. Dilakukan pemeriksaan buta warna dengan menggunakan ishihara pada seluruh pasien anak dan dewasa yang memiliki visus 6/6. Bila terdapat jawaban salah dari pemeriksaan ishihara, pemeriksaan buta warna dilanjutkan dengan menggunakan Farnsworth Munsell Hue D 15 kemudian diberikan kuesioner. Buta warna akan diklasifikasikan menjadi buta warna kongenital dan didapat. Hasil: Jumlah total responden anak yang memenuhi kriteria inklusi untuk pemeriksaan buta warna adalah 435 dengan rentang usia 6-16 tahun. Dari jumlah tersebut didapatkan 5,97% menderita buta warna. Sedangkan jumlah responden dewasa (41-77 tahun) yang memenuhi kriteria inklusi adalah 1040 dengan 3,26% responden dewasa menderita buta warna. Seratus persen responden anak mengalami buta warna kongenital. Delapan puluh delapan koma dua puluh empat persen responden dewasa menderita buta warna kongenital sedangkan sisanya sebesar 11,76% menderita buta warna didapat. Kesimpulan: Prevalensi penderita buta warna kongenital pada penelitian ini adalah 3,79%, pada pasien dewasa sebanyak 88,24% dan pada anak 100% dari pasien yang buta warna.
CITATION STYLE
Nusanti, S., & Sidik, M. (2021). Prevalensi dan Karakteristik Buta Warna pada Populasi Urban di Jakarta. Ophthalmologica Indonesiana, 47(2), 79–85. https://doi.org/10.35749/journal.v47i2.100307
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.