Budaya keamanan informasi yang sangat diperlukan dalam mengamankan data pribadi maupun data perusahaan. Penilaian tingkat budaya umumnya dilakukan dengan menghitung nilai indeks (indikator komposit) yang dibentuk dari dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang mempengaruhi budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor budaya keamanan informasi yang dapat digunakan untuk membentuk indeks tingkat budaya keamanan informasi. Metode yang digunakan adalah Sistematic Literature Review (SLR). SLR digunakan untuk mengidentifikasi, mengkaji, membahas, dan membahas semua penelitian yang tersedia dengan bidang fenomena yang menarik, dengan pertanyaan penelitian tertentu yang relevan. Penelitian ini mempelajari 39 makalah penelitian terkait budaya keamanan informasi pada organisasi dan individu antara tahun 2012 hingga 2021. Ada sembilan jenis organisasi yang dibahas, antara lain kesehatan, pemerintahan, Industri Kecil dan Menengah, organisasi publik, finansial, organisai umum, perusahaan perdagangan, telekomunikasi, dan akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 11 faktor yang digunakan dalam penilaian budaya keamanan informasi, yaitu kesadaran, kebijakan, pelatihan, pemantauan, kepatuhan, pengetahuan, pendidikan, perilaku, strategi, manajemen perubahan dan komunikasi. Dimana ada empat faktor yang digunakan lebih dari 25% makalah, yaitu kesadaran, kebijakan, pelatihan dan pemantauan.
CITATION STYLE
Prasetyo, N. A., & Setiawan, B. (2022). Kajian Dimensi Budaya Keamanan Informasi dalam Berbagai Organisasi. JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa), 7(1), 73. https://doi.org/10.31544/jtera.v7.i1.2022.73-82
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.