Luas bidang dasar dan biomassa tegakan hutan dapat dihitung dari data inventarisasi hutan yang diperoleh melalui pengukuran tegakan menggunakan plot-plot contoh dengan ukurandan jumlah tertentu. Tingkat akurasi data dan informasi yang diperoleh dari inventarisasi hutan akan sangat tergantung dari besarnya ukuran dan jumlah plot contoh tersebut. Sampai saat ini, masih sedikit studi yang mempelajari ukuran dan jumlah plot contoh untuk pelaksanaan inventarisasi hutan terutama hutan alam tropis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ukuran dan jumlah plot contoh optimal untuk pendugaan luas bidang dasar dan biomassa tegakan dalam inventarisasi hutan pada empat jenis ekosistem hutan alam (Hutan Lahan Kering Primer/HLKP, Hutan Lahan Kering Sekunder /HLKS, Hutan Rawa Primer/HRP dan Hutan Rawa Sekunder/HRS). Data yang digunakan adalah data Petak Ukur Permanen (PUP) yang terdapat dalam klaster plot data Inventarisasi Hutan Nasional (National Forest Inventory/NFI) di Indonesia. Analisis data dilakukan untuk mendapatkan nilai koefisien variasi (CV) luas bidang dasar dan biomassa melalui simulasi berbagai ukuran plot contoh. CV menurun dengan meningkatnya ukuran plot, mengikuti tren eksponensial negatif. Ukuran plot optimal untuk HLKP, HLKS, dan HRS adalah 0,40 ha, sedangkan untuk HRP adalah 0,25 ha. Jumlah plot contoh optimal bervariasi sesuai dengan tipe ekosistem hutan dan tingkat kesalahan pengambilan sampel yang diinginkan. Studi ini menegaskan bahwa ukuran dan jumlah plot contoh harus disesuaikan pada setiap ekosistem hutan untuk memfasilitasi inventarisasi hutan yang efisien.
CITATION STYLE
Kusumah Nanjaya, E., Rusolono, T., & Tiryana, T. (2020). PENENTUAN UKURAN PLOT CONTOH OPTIMAL UNTUK PENDUGAAN LUAS BIDANG DASAR DAN BIOMASSA TEGAKAN. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 17(1), 65–77. https://doi.org/10.20886/jphka.2020.17.1.65-77
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.