Kotoran larva kumbang tanduk (kolarhino) merupakan pupuk organik yg diperoleh dari hasil defekasi larva kumbang tanduk yang memakan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian kolarhino dan mendapatkan dosis terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di pembibitan utama. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Riau pada bulan Agustus sampai November 2016menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan yaitu 0 g/tanaman; 25, 50, 75, 100 dan 125 g/tanaman. Pemberian kolarhino pada bibit kelapa sawit menunjukkan peningkatan nyata pada pertambahan jumlah daun, diameter bonggol, volume akar dan berat kering bibit kelapa sawit tetapi tidak menunjukkan peningkatan nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman dan rasio tajuk akar. Pemberian kolarhino pada dosis 75 g/tanaman sampai 125 g/tanaman meningkatkan pertambahan jumlah daun, pertambahan diameter bonggol dan volume akar, sedangkan dosis 100 g/ tanaman sampai 125 g/tanaman meningkatkan berat kering bibit kelapa sawit.
CITATION STYLE
Pulungan, D. R., Wardati, -, & Fauzana, H. (2018). PEMBERIAN KOTORAN LARVA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI PEMBIBITAN UTAMA. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 8(2), 45–51. https://doi.org/10.37859/jp.v8i2.734
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.