Kompetisi Sains Madrasah (KSM) menjadi wadah untuk mengukur dan mengasah kemampuan siswa madrasah di bidang sains dan teknologi. Ciri khas yang membedakan KSM dengan kompetisi sains lainnya adalah kajian integrasi sains dan islam. Kajian integrasi sains dan islam menjadi bagian penting di era sekarang karena menguatnya dikotomi antara keduanya. Untuk itu pendampingan siswa sangat penting untuk dilakukan sebagai persiapan mengikuti KSM. Riset berbasis komunitas atau community based-research (CBR) diterapkan dengan menjalin kerja sama dan kolaborasi antara madrasah dan kampus. Subjek utama kegiatan adalah 24 siswa MTs Negeri 1 Sungai Penuh yang terbagi menjadi 12 siswa bidang Matematika Terintegrasi dan 12 siswa bidang IPA Terpadu Terintegrasi. Pendampingan dilaksanakan melalui pembelajaran dalam 8 pertemuan tatap muka yang diawali dengan pre-test dan diakhir dengan post-test. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan kisi-kisi materi untuk masing-masing bidang dalam 6 kali pertemuan. Kemudian data yang terkumpul dianalisis secara statistik deskriptif dan perhitungan N-gain. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki N-gain yang tergolong pada kategori sedang, yaitu 8 dari 10 siswa pada bidang Matematika Terintegrasi dan 6 dari 11 siswa pada bidang IPA Terpadu Terintegrasi. Berdasarkan rata-rata N-gain, Matematika Terintegrasi (0.35) lebih tinggi dibandingkan IPA Terpadu Terintegrasi (0.25). Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa kerja sama dan kolaborasi dalam kegiatan pendampingan siswa calon peserta KSM membantu dalam mencapai tujuan dan memberikan banyak manfaat. Salah satu tujuan adalah menyiapkan siswa untuk mengikuti KSM tingkat Kota Sungai Penuh.
CITATION STYLE
Pranata, O. D. (2024). Pendampingan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) melalui Kerja Sama dan Kolaborasi Madrasah-Kampus. Jurnal Riset Dan Pengabdian Masyarakat, 4(1), 137–145. https://doi.org/10.22373/jrpm.v4i1.3334
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.