Kontribusi pendidikan jasmani saat ini baik terhadap dunia pendidikan maupun pada perkembangan dan pertumbuhan individu siswa masih di anggap lemah, hal tersebut karena lemahnya penguasaan prinsip-prinsip didaktik pendidikan jasmani dan olahraga oleh penyandang profesi guru pendidikan jasmani. Hal itu dapat dilihat dari lemahnya indikasi ‘proses ajar’ pada saat proses belajar mengajar dilakukan di sekolah. Sebagai contoh, masih ada guru pendidikan jasmani memberikan pengajaran sekadarnya, serta beranggapan siswa bergerak dan berkeringat sudah cukup dalam pendidikan jasmani, sementara nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan jasmani yang akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari siswa tidak ditanamkan. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah, namun karena tonggak pembelajaran ada pada guru, hendaknya guru pendidikan mampu menciptakan pembelajaran yang dapat menjadikan pembelajaran pendidikan jasmani menjadi bermakna., agar peranan pendidikan jasmani dapat dirasakan oleh siswa. Sebagai langkah agar pembelajaran pendidikan jasmani bermakna, salah satu pendekatan yang dapat digunakan yaitu pendekatan kontekstual. Dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang bersifat kontekstual, siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi nyata, artinya siswa dapat menemukan sendiri hubungan antara pelajaran yang diberikan di sekolah dengan realita di kehidupan nyata. Hal ini sangat penting agar materi yang didapat di sekolah bisa diterapkan dalam kehidupan di masyarakat.
CITATION STYLE
Pradityana, K. (2017). PEMBELAJARAN BERMAKNA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL. GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, 8(1), 68. https://doi.org/10.21009/gjik.081.06
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.