Abstract
Severe acute respiratory syndrome (SARS-CoV-2) disebabkan virus COVID-19 telah menjadi pandemic yang mengancam jiwa dan mempengaruhi organ sistem saraf pusat dan perifer. Neuropati perifer adalah proses patologi mengenai susunan saraf perifer, meliputi kelemahan motorik, gangguan sensorik, otonom, dan melemahnya refleks tenon yang dapat bersifat akut atau kronik, berupa proses demielinisasi atau degenerasi aksonal atau keduanya. Sebanyak 400 Pasien COVID-19 dengan atau tanpa gejala neuromuscular dilakukan pemeriksaan elektrofisiologi prevalensi mencapai 56,3% dari semua pasien COVID 19. Gejala umum yang dilaporkan pada pasien dengan post–acute COVID-19 syndrome (PACS) adalah tanda - tanda keterlibatan sistem saraf perifer baik gejala sensorik (parestesia dan nyeri neuropatik) maupun gejala disautonomik serta sistem otot, seperti mialgia dan kelemahan. Mengingat manifestasi klinis neuropati perifer sangat bervariasi yang disebabkan oleh COVID 19 diperlukan evaluasi sistematis dan menyeluruh meliputi klinis, laboratorium penunjang dan tes elektrodiagnostik, agar dapat direncanakan terapi dengan baik.
Cite
CITATION STYLE
Christin, T. (2022). NEUROPATI PERIFER SEBAGAI KOMPLIKASI NEUROLOGI PASCA INFEKSI COVID-19. Conferences of Medical Sciences Dies Natalis Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya, 4(1), 54–57. https://doi.org/10.32539/confmednatalisunsri.v4i1.101
Register to see more suggestions
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.