Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) pada perkebunan kopi rakyat di Jawa Tengah dianggap sebagai solusi yang berpotensi untuk meningkatkan hasil produksi kopi sekaligus melindungi keanekaragaman hayati dan mencapai perkebunan yang berkelanjutan. Beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa penerapan GAP berbanding lurus dengan produktivitas hasil panen dan mencegah metode perkebunan monoculture yang merugikan lingkungan dan produktivitas. Selain itu, permasalahan lain yang ditangani adalah rendahnya kesejahteraan petani kopi di Jawa Tengah karena harga beli kopi yang rendah dan dominannya ekspor dalam bentuk biji kopi mentah. Provinsi ini dapat mengambil langkah dengan memperkenalkan skema fair trade kepada petani kopi yang tergabung dalam koperasi atau kelompok tani. Dengan menerapkan prinsip fair trade, kesejahteraan petani dapat meningkat melalui pemerataan kesejahteraan antara petani dan penjual, transparansi harga, peluang bisnis baru, upah yang layak bagi tenaga kerja, serta proses produksi dan penjualan yang ramah lingkungan. Melalui analisis dua permasalahan di atas, tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya penerapan GAP dan skema fair trade dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kopi di Jawa Tengah, serta berkontribusi pada pengembangan perkebunan kopi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia.
CITATION STYLE
Supriatno. (2023). Pelaksanaan good agricultural practices dan penerapan skema fair trade pada perkebunan kopi rakyat Jawa Tengah. Jurnal Bisnis Kehutanan Dan Lingkungan, 1(1). https://doi.org/10.61511/jbkl.v1i1.2023.257
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.