Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa pada materi barisan dan deret aritmatika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dengan rancangan penelitiannya yaitu the non-equivalent post-test only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 4. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA dan siswa kelas XI IIS yang dipilih dengan teknik sampling yaitu sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan penalaran matematis yang berupa soal post-test. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik (Mann Whitney U-test) karena data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan skor rata-rata kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran CORE yaitu sebesar 14,67 lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pendekatan saintifik yaitu sebesar 10,33. Dari hasil uji Mann Whitney U-test diperoleh nilai Asymp sig, (2-tailed) yaitu 0,014 < α (α = 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CORE berpengaruh terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
CITATION STYLE
Nuraina, N., Fonna, M., & Utari, K. (2022). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA. Jurnal Pendidikan Matematika Malikussaleh, 2(1), 172. https://doi.org/10.29103/jpmm.v2i1.7336
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.