Pola Nama pada Masyarakat Baduy

  • Sobarna C
  • Afsari A
N/ACitations
Citations of this article
50Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pemberian nama orang merupakan gejala yang universal. Namun, setiap masyarakat memiliki konvensinya masing-masing. Masyarakat Baduy sebagai indigenous people Sunda memiliki keunikan dalam hal pemberian nama. Kehidupan masyarakat Baduy akhir-akhir ini mulai terbuka. Kondisi ini tentu saja memengaruhi sendisendi kehidupan sosial-budayanya, tidak terkecuali dengan pemberian nama. Kaum milineal Baduy, terutama Baduy Luar, misalnya, lebih bangga memiliki nama yang dianggapnya modern sehingga sebagian dari mereka memiliki nama panggilan yang jauh berbeda dari nama aslinya. Tentu hal ini menjadi sebuah kekhawatiran apabila dibiarkan. Penelitian ini mengkaji pola pemberian nama masyarakat Baduy yang sudah berlangsung sejak lama. Tujuannya adalah mendeskripsikan konvensi pola-pola penamaan sebagai identitas masyarakat Baduy. Data yang dikaji berasal dari sepuluh kampung Baduy Luar dengan memanfaatkan data Kartu Keluarga (KK) yang ada di arsip Kantor Desa Kenekes. Selanjutnya, daftar nama yang terdapat pada KK diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel melalui klasifikasi jenis kelamin, rentang usia, dan pola kakonis nama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penamaan masyarakat Baduy adalah nama anak perempuan mengambil sebagian, terutama suku kata awal, dari nama ayah, sedangkan nama anak laki-laki mengambil sebagian dari nama ibu. Hal ini berkaitan dengan nilai filosofis yang saling melindungi antara anak dan orang tua

Cite

CITATION STYLE

APA

Sobarna, C., & Afsari, A. S. (2020). Pola Nama pada Masyarakat Baduy. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(2), 287. https://doi.org/10.26499/rnh.v9i2.2939

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free