Analisis keanekaragaman jenis sangat penting dalam perhitungan keanekaragaman suatu komunitas hutan. Hasil analisis tersebut bisa menjadi dasar untuk aksi-aksi konservasi dalam pengelolaan suatu kawasan hutan. Beberapa indeks keanekaragaman jenis seperti indeks Shannon-Wiener dan Simpson’s sangat umum digunakan dalam analisis tersebut. Namun demikian, studi perbandingan indeks keanekaragaman pohon disertai analisis lanjutan tentang efektivitas penggunaan indeks tersebut masih jarang dilakukan. Dengan menggunakan data dari 26 plot yang terletak pada rentang ketinggian 1.013-3.010 m, perbandingan efektivitas penggunaan indeks Shannon-Wiener, Simpson’s, dan rarefied richness dilakukan terhadap tumbuhan berkayu (dbh ≥5 cm) yang dikelompokkan dalam tiga zona, yaitu zona submontana, montana, dan subalpine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks rarefied richness memiliki sensitivitas yang baik dibandingkan dengan indeks lainnya. Oleh karenanya, penggunaan indeks tersebut perlu diutamakan maupun kombinasinya sangat terbuka untuk dilakukan. Namun demikian, persamaan regresi linear hanya mampu menjelaskan 61-87% dari total varian yang dimiliki dan bergantung pada variabel bebas yang digunakan.
CITATION STYLE
Andes Hamuraby Rozak, A., Astutik, S., Mutaqien, Z., Sulistyawati, E., & Widyatmoko, D. (2020). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TIGA INDEKS KEANEKARAGAMAN POHON DALAM ANALISIS KOMUNITAS HUTAN: STUDI KASUS DI TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, INDONESIA. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 17(1), 35–47. https://doi.org/10.20886/jphka.2020.17.1.35-47
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.