Asuhan Keperawatan Klien Post Partum Sectio Caesarea dengan Masalah Ketidakefektifan Pemberian ASI di Ruang Nuri RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta Timur

Abstract

Di Indonesia angka kejadian Baby Blues atau Postpartum Blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan berdasarkan persalinan mayoritas responden hampir setengahnya persalinan secara cesar yaitu 11 responden atau 27,5% mengalami Baby Blues Syndrome. Salah satu hambatan dalam pemberian ASI pada awal kehidupan seorang bayi adalah karena pengaruh persalinan. Pada sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena alasan ASInya tidak keluar atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayinya. Secara nasional cakupan ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah, data Susenas 2010 menunjukkan baru 33,6% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh  gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada  klien yang mengalami Post Partum Sectio Caesarea dengan ketidakefektifan pemberian ASI di RSAU dr.Esnawan Antariksa Jakarta Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriftif dengan pendekatan studi kasus. Ada tiga jenis partisipan dalam penelitian ini yaitu: klien (dua orang), suami klien (dua orang), dan perawat ruangan. Pengambilan data dilakukan selama tiga hari dari tanggal 09 Mei-11 Mei 2018. Data yang diambil berupa wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan telaah dokumen. Analisis dengan menggunakan metode triangulasi. Pada tahap pengkajian ditemukan beberapa bagian yang tidak sesuai dengan teori yaitu respirasi, suhu tubuh, keluhan utama, dan payudara. Pada tahap diagnosa keperawatan, terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus Ny. M dan Ny. R. Pada kasus Ny. R ditemukan dua diagnosa keperawatan, dengan satu diagnosa keperawatan yang sesuai dengan teori yaitu gangguan rasa nyaman: nyeri akut dan resiko tinggi infeksi, serta dua diagnosa keperawatan tambahan yaitu ketidakefektifan pemberian ASI. Pada tahap perencanaan tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan dalam praktik. Tahap evaluasi sudah dilaksanakan sesuai dengan teori yaitu melakukan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi sumatif pada kasus Ny. M, tiga masalah yang sudah teratasi, dan untuk Ny. R, tiga masalah sudah teratasi semua.