Anak masuk dalam kelompok rentan dan menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Upaya kesehatan anak salah satunya dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan untuk menilai status gizi. Posyandu adalah bentuk UKBM untuk mendeteksi secara dini masalah gizi pada anak melalui pengisian KMS yang dilakukan oleh kader posyandu. Di RW.02 Kelurahan Karangroto pengisian KMS hanya dilakukan oleh bidan dan kader senior, serta beberapa kader belum tahu cara pengisian KMS yang benar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kader posyandu balita dalam pengisisan KMS. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah dengan melakukan pelatihan pengisian KMS dengans sasaran kader posyandu balita sebanyak 10 orang yang dilaksanakan di Balai Paud Mangga RW.02 Kelurahan Karangroto. Intrumen yang digunakan adalah koesioner pre post test dan dianalisis menggunakan Paired Sampel Test. Hasil kegiatan pelatihan yaitu rerata tingkat pengetahuan kader dalam pengisian KMS sebelum dilakukan pelatihan adalah 10,78. Setelah diberikan pelatihan nilai rerata tingkat pengetahuan kader tentang pengisian KMS menjadi 13,44. Kesimpulan ada perbedaan tingkat pengetahuan kader posyandu balita RW.02 di Kelurahan Karangroto sebelum dan sesudah diberikan pelatihan pengisian KMS. Children are a vulnerable group and are one of the priorities for health development in Indonesia. One of the efforts for children's health is monitoring growth and development to assess nutritional status. Posyandu is a form of UKBM to detect early nutritional problems in children through filling out KMS carried out by posyandu cadres. In RW.02, Karangroto Subdistrict, KMS filling is only done by midwives and senior cadres, and some cadres do not know how to fill in KMS correctly. The aim of this community service is to improve the skills of toddler posyandu cadres in filling out KMS. The community service method used is by conducting KMS filling training. The target of this training activity was 10 toddler posyandu cadres which were carried out at the Mangga Early Childhood Center RW.02, Karangroto Village. The instrument used was a pre-post questionnaire and analyzed using the Paired Sample Test. The results of the training activities were that the average level of knowledge of cadres in filling out the KMS before the training was carried out was 10.78. After being given training, the average value of cadres' knowledge level about filling out KMS was 13.44. In conclusion, there is a difference in the level of knowledge of RW.02 toddler posyandu cadres in Karangroto Village before and after being given training on filling out the KMS.
CITATION STYLE
Aisyaroh, N., Fadhilah, N., Fajri, N. F., Nisa, U., Maulida, K., Lestari, F. A., & Diana, E. N. M. (2023). Pelatihan pengisian KMS pada kader posyandu balita sebagai upaya optimalisasi pemantauan tumbuh kembang balita. Community Empowerment Journal, 1(4), 143–150. https://doi.org/10.61251/cej.v1i4.29
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.