Optimasi Penambahan Gliserol sebagai Plasticizer pada Sintesis Plastik Biodegradable dari Limbah Nata de Coco dengan Metode Inversi Fasa

  • Setyaningrum C
  • Hayati K
  • Fatimah S
N/ACitations
Citations of this article
88Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Limbah nata de coco merupakan nata yang tidak dapat dijadikan sebagai produk setelah proses sortasi sehingga menghasilkan limbah padat dan jarang dimanfaatkan. Kandungan selulosa pada limbah padat nata de coco sebesar 42,57%. Tujuan penelitian ini membuat plastik biodegradable dengan hasil limbah nata de coco dengan penambahan plasticizer. Metode yang digunakan pada pembuatan plastik biodegradable ini adalah metode inversi fasa dengan variasi berat selulosa 2%; 2,5%; dan 3% (b/v), variasi volume gliserol sebesar 2%, 3%, dan 5% (v/v), dan penambahan kitosan sebagai penguat. Karakteristik pastik biodegradable diuji menggunakan UTM (Universal Testing Machine) dan FTIR (Fourier-Transform Infrared Spectroscopy). Plastik biodegradable yang dihasilkan dari berbagai perbandingan berat selulosa dan volume gliserol memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Plastik biodegradable dengan karakteristik optimal memiliki nilai kuat tarik optimal sebesar 4,34 MPa, nilai elongasi optimal sebesar 4,44% dan nilai ketahanan air optimal sebesar 65,20%. Pada analisis gugus fungsi menggunakan FTIR menunjukkan tidak ditemukan adanya gugus fungsi baru dalam plastik biodegradable selain gugus fungsi bahan pembentuknya. Pada uji biodegradabilitas, diperoleh nilai biodegradabilitas sebesar              80% – 100% setelah ditimbun di dalam tanah selama 14 hari.   Nata de coco waste is nata that cannot be used as a product after the sorting process so that it produces solid waste and is rarely utilized. The cellulose content in nata de coco solid waste is 42.57%, the purpose of this study is to make biodegradable plastic with the results of nata de coco waste by adding plasticizers. The method used in the manufacture of biodegradable plastics is the phase inversion method with cellulose weight variation; 2%; 2.5%; and 3% (w / v), variations in the volume of glycerol by 2%, 3%, and 5% (v/v), and the addition of chitosan as an amplifier. The biodegradable plastic characteristics were tested using UTM (Universal Testing Machine) and FTIR (Fourier-Transform Infrared Spectroscopy). Biodegradable plastics that are produced from various weight cellulose and glycerol volume ratios have different characteristics. Biodegradable plastic with optimal characteristics has an optimal tensile strength value of 4.34 MPa, optimal elongation value of 4.44% and an optimal water resistance value of 65.20%. In the analysis of functional groups (FTIR) no new functional groups were found in biodegradable plastics in addition to the functional groups forming materials. In the biodegradability test, a biodegradability value of 80% - 100% is obtained after being buried in the ground for 14 days.

Cite

CITATION STYLE

APA

Setyaningrum, C. C., Hayati, K., & Fatimah, S. (2020). Optimasi Penambahan Gliserol sebagai Plasticizer pada Sintesis Plastik Biodegradable dari Limbah Nata de Coco dengan Metode Inversi Fasa. Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 4(2), 96–104. https://doi.org/10.33795/jtkl.v4i2.140

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free