Aspek ekologis, budaya, sosial, dan ekonomi, dapat digunakan untuk melihat manfaat hutan. Kajian terhadap penilaian ekonomi hutan dengan teknik valuasi ekonomi merupakan tujuan utama dari penelitian ini. Data sekunder merupakan data dasar yang digunakan dengan metode kuantitatif dari nilai moneter sumberdaya hutan. Teknik pengolahan data digunakan model Total Economic Value melalui Travel Cost Method dan Benefits Transfer. Hasil penelitian menunjukkan nilai ekonomi hutan lindung dan produksi di DI Yogyakarta adalah Rp 457.524.417.626,18 per tahun, yang terdiri dari nilai guna tidak langsung (51,32%) dari sumberdaya hutan (penyerapan karbon, produksi oksigen dan pencegahan erosi). Hutan memiliki manfaat intangible yang tinggi yang berarti pentingnya nilai lingkungan dari sumberdaya hutan. Keberlanjutan sumberdaya hutan tetap harus dipertahankan salah satunya melalui kebijakan daerah maupun pemangku kebijakan dalam pengalokasian sumberdaya hutan.
CITATION STYLE
Harini, R., Ariani, R. D., Ayu, G. F., & Zayyin, M. (2024). Valuasi ekonomi kawasan hutan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). ULIN: Jurnal Hutan Tropis, 8(1), 85. https://doi.org/10.32522/ujht.v8i1.13341
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.