SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN DI SMPN 7 TUALANG MEGGUNAKAN METODE AHP DAN SAW

  • Pratama E
  • Devega M
N/ACitations
Citations of this article
33Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Memiliki guru, staf pengajar, yang profesional merupakan sebuah keharusan bagi sekolah baik SD, SMP maupun SMA/SMK dalam melaksanakan proses pendidikan yang bermutu, demikian halnya dengan SMPN 7 Tualang. Untuk itu, sekolah selalu mendorong peningkatan profesionalitas guru dan meningkatkan kualitas sistem manajemen tenaga kependidikan di SMPN 7 Tualang.Untuk mengetahui tingkat profesionalitas seorang guru, dilakukan penilaian terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran.Penilaian dilakukan dengan mengukur kinerja masing-masing guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada.Menurut undang–undang no.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (UUGD),kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Penentuan kriteria guru teladan di SMPN 7 Tualang masih menggunakan cara yang manual yakni dalam perhitungan kinerja guru masih menggunakan microsoft excel dimana data dikumpulkan melalui kuisioner kemudian diproses oleh bagian tata usaha. Di sini proses tersebut  masih belum efektif dan efesiennya  dalam megetahui kinerja guru. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan program aplikasi yang dapat menghitung dan mengetahui guru yang mempunyai kinerja baik untuk di pilih menjadi guru teladan. Dari uraian masalah di atas, maka perlu adanya sebuah aplikasi sistem penunjang keputusan yang dapat membantu proses pengambilan keputusan suatu masalah di SMPN 7 Tualangsehingga keputusan yang diberikan atau dihasilkan diharapkan dapat memenuhi batasan yang ditentukan.Metode yang digunakan  adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) dan AHP. Metode SAWdipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah guru yang memiliki Penilaian Kinerja Guru (PKG) tertinggi berdasarkan kriteria dan bobot seperti: disiplin, tanggung jawab, kualitas kerja, dan kerja sama. Sedangkan Metode AHP sebagai keputusan pembanding karena dapat memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.Dengan metode perankingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada variabel yang sudah ditentukan,sehingga akan mendapatkan hasil yang akurat terhadap siapa yang akan terpilih menjadi guru teladan tersebut. Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan Sistem Pendukung Keputusan dengan menerapkan dua metode yatiuAHP dan SAW dapat mempermudah dalam pemilihan guru teladan dan penentuan keputusan.Berdasarkan latar belakang penulis dalam melakukan penelitian berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Teladan Di SMPN 7 Tualang Meggunakan Metode AHP Dan SAW”.   Kata kunci : SPK, Metode Ahp dan SAW, Pemilihan Guru , php dan MySQL

Cite

CITATION STYLE

APA

Pratama, E., & Devega, M. (2022). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN DI SMPN 7 TUALANG MEGGUNAKAN METODE AHP DAN SAW. ZONAsi: Jurnal Sistem Informasi, 18–29. https://doi.org/10.31849/zn.v4i.9565

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free