Tata Nilai Perdamaian Sufistik Jawa Cerita Pewayangan

  • -- K
  • Khaer A
N/ACitations
Citations of this article
23Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The aim of this research is to prove the lack of comprehensive social science paradigm in explaining about peace, which tend to rely on the theory of social facts or psychosocial. The result of this research is to strengthen the research Mohammed Abu-Nimer, Hamengkubuwono X and Abdul Hadi, which states that local knowledge can be used as values in building peace and non-violence in a more comprehensive way. As a paradigm of peace and non-violence, values Javanese-Sufi peace theory summarized in four devotion; body, heart, soul, and sense. A primary source is teaching Serat Wredhatama Mangkunegara IV. The study itself is qualitative, library research with a phenomenological-hermeneutic approach. Body worship and heart is Sufi Javanese peace values are aligned to the stages of Sufism, shariah and tariqah to the natural macrocosm. Peace microcosm of nature embodied soul through worship and adore sense in line with the nature and terms makrifat in achieving the perfect tranquility of life.  ABSTRAK Penelitian  ini  bertujuan  untuk  membuktikan  kekurang-komprehensifan paradigma ilmu  sosial  dalam  menjelaskan  tentang  perdamaian.  Hasil penelitian  ini  dimaksudkan  untuk memperkuat pendapat Mohammed Abu Nimer, Hamengkubuwono X dan Abdul Hadi WM., yang menyatakan bahwa kearifan lokal dapat dijadikan sebagai tata nilai dalam membangun binadamai dan nirkekerasan secara lebih komprehensif. Sebagai suatu paradigma bina damai dan nirkekerasan,  tata  nilai  perdamaian  sufistik  Jawa  terangkum dalam  teori  empat  pengabdian (catur  sembah),  yaitu  raga,  cipta/kalbu, jiwa dan  rasa.  Sumber  utama  yang  dipakai  ajaran Serat  Wredhatama  karya Mangkunegara  IV.  Metode  penelitian  ini  sendiri  bersifat  kualitatif, studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan fenomenologi-hermeneutik. Sembah raga  dan  sembah  cipta  merupakan  tata  nilai  perdamaian  sufistik Jawa  yang  selaras  dengan tahapan tasawuf, syari’at dan tarekat untuk alam makrokosmos. Kedamaian alam mikrokosmos diejawantahkan melalui sembah jiwa dan sembah rasa sejalan dengan tema hakikat dan makrifat dalam menggapai ketentraman hidup secara paripurna.

Cite

CITATION STYLE

APA

--, K., & Khaer, A. (2013). Tata Nilai Perdamaian Sufistik Jawa Cerita Pewayangan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(1), 18–30. https://doi.org/10.24832/jpnk.v19i1.105

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free